jaraklampu penetasan telur ayam bebekPada mesin penetascara mengetahui jarak lampu dengan telur yg ideal
Dilakukan18 hari pertama sesudah telur dimasukan ke dalam alat penetas dan berhenti 3 hari sebelum telur menetas. Pada 3 hari sebelum waktu menetas, telur-telur harus dipindahkan ke hatcher. Pemutaran dilakukan dengan menggerakan nampan setter membentuk sudut sebesar 40°- 45° selama 3 jam sekali.
Perludiketahui bahwa ini adalah cara menetaskan telur dengan lampu 5 watt. jarak yang tepat antara lampu dengan telur di mesin penetas Untuk mesin tetas dengan kapasitas 50 butir Sebenarnya mesin
cash. The purpose of this study was to design and implement a duck egg incubator. An egg incubator is a machine that functions to take over the incubation task of a duck mother in incubating fertilized eggs from the result of crossing or mating with a male. The existing incubators work in temperature control, reversing the egg racks, but do not use an egg informing system that has been hatched. In designing this duck egg incubator based on Arduino as a controller. The temperature used must be measured by the resistance of the space or the approximate resistance of the eggs to hatch. The microcontroller used is the ATMega328 integrated on the Arduino Uno, temperature sensor, humidity sensor, humidity control system and other supporting components using Arduino. The test was carried out by comparing the DS18B20 temperature sensor with a Thermometer with an error difference of The result of this research is the device can control the temperature not exceeding 39 ° C for hatching eggs. The device has 2 usage buttons, namely a start button green to perform hatching day calculations and a reset button red to stop hatching day calculations. The day variable that has been running is still stored in the microcontroller EEPROM Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory so that if there is a disconnection or loss of a voltage power source such as a power failure and so on. The 12VDC fan on the device turns on every 30 minutes and goes out for the next 30 minutes Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 431 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 Mesin Penetas Telur Menggunakan Microcontroller ATMega328 Berbasis Arduino Iwan Purnama1,2,*, Ambiyar2, Fahmi Rizal2, Unung Verawardina2, Sutrino Dwi Raharjo1, Abdul Karim3 1 Fakultas Sains dan Teknologi, Prodi Teknologi Informasi, Universitas Labuhanbatu, Rantauprapat, Indonesia 2 Fakulas Teknik, Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia 3 Prodi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email 1,*Iwanpurnama2014 2ambiyar 3fahmi 4unungverawardina 5sutrinodwiraharjo 6abdkarim6 Email Penulis Korespondensi iwanpurnama2014 Abstrak−Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan alat penetas telur bebek. Mesin penetas telur merupakan mesin yang berfungsi untuk mengambil alih tugas mengerami dari seekor induk bebek dalam mengerami telur-telur yang dibuahi dari hasil persilangan atau perkawinan dengan pejantan. Mesin penetas yang ada bekerja dalam pengontrolan suhu, pembalikan rak telur, tetapi tidak menggunakan sistem penginformasian telur yang telah menetas. Dalam perancangan alat penetas telur bebek ini berbasis Arduino sebagai kontroler. Suhu yang digunakan harus diukur melalui ketahanan ruang atau pun ketahanan kira-kira telur tersebut menetas. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega328 terintegrasi pada Arduino Uno, sensor suhu, sensor kelembaban, sistem pengatur kelembaban serta komponen pendukung lainnya dengan menggunakan Arduino. Pengujian dilakukan dengan melakukan perbandingan sensor suhu DS18B20 dengan Thermometer dengan selisih eror 0,15. Hasil dari penelitian ini adalah Perangkat dapat mengontrol suhu tidak melebihi dari 39 °C untuk melakukan penetasan telur. Perangkat memiliki 2 tombol penggunaan, yaitu yaitu tombol start hijau untuk melakukan perhitungan hari penetasan dan tombol reset merah untuk menghentikan perhitungan hari penetasan. Variabel hari yang telah berjalan tetap tersimpan di dalam EEPROM Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory mikrokontroler sehingga jika terjadi pemutusan atau hilangnya sumber daya tegangan seperti mati listrik dan lain sebagainya. Kipas 12VDC pada perangkat menyala setiap 30 menit dan padam pada 30 menit berikutnya. Kata Kunci Mesin Penetas Telur; ATMega328; Arduino; Mikrokontroller Abstract−The purpose of this study was to design and implement a duck egg incubator. An egg incubator is a machine that functions to take over the incubation task of a duck mother in incubating fertilized eggs from the result of crossing or mating with a male. The existing incubators work in temperature control, reversing the egg racks, but do not use an egg informing system that has been hatched. In designing this duck egg incubator based on Arduino as a controller. The temperature used must be measured by the resistance of the space or the approximate resistance of the eggs to hatch. The microcontroller used is the ATMega328 integrated on the Arduino Uno, temperature sensor, humidity sensor, humidity control system and other supporting components using Arduino. The test was carried out by comparing the DS18B20 temperature sensor with a Thermometer with an error difference of The result of this research is the device can control the temperature not exceeding 39 ° C for hatching eggs. The device has 2 usage buttons, namely a start button green to perform hatching day calculations and a reset button red to stop hatching day calculations. The day variable that has been running is still stored in the microcontroller EEPROM Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory so that if there is a disconnection or loss of a voltage power source such as a power failure and so on. The 12VDC fan on the device turns on every 30 minutes and goes out for the next 30 minutes. Keywords Egg Incubators; ATMega328; Arduino; Microcontroller 1. PENDAHULUAN Seiring perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat di Indonesia ini berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat, pada khususnya akan kebutuhan daging unggas maupun telurnya yang kaya akan sumber protein yang utama[1]. Hal ini harus diimbangi dengan persedian yang cukup untuk memenuhi ketersediaan pangan sehingga ketahanan pangan yang mengandung protein tinggi tetap terpenuhi. Salah satu jalan untuk mengatasinya yaitu dengan menggantikan peran mesin penetas telur konvensional yang ditingkatkan kemampuannya menjadi mesin penetas telur yang otomatis sehingga dalam proses penetasan telur menjadi lebih mudah, hemat dan praktis dengan hasil penetasan yang lebih baik. Alat penetas telur adalah ruangan tertutup yang dipanasi dengan aliran listrik atau pemanas buatan lainnya yang dipakai untuk mengerami dan menetaskan telur. Pengeraman dengan alat penetas dilakukan oleh peternak biasanya karena telur yang ditetaskan relatif banyak. Peternak yang bermodal besar biasanya lebih memilih menggunakan alat penetas karena lebih efektif dan efisien. Biasanya alat penetas telur dilengkapi dengan pemanas, pemutar telur, dan sensor suhu sehingga suhu yang terdapat pada alat penetas telur dapat distabilkan. Penetasan telur menjadi popular ditingkat peternakan kecil dan menengah dan bahkan ditingkat rumah tangga untuk dijadikan jenis petelur, pedaging untuk menghasilkan unggasunggas yang cantik untuk dipelihara sebagai bahan peliharaan. Akan tetapi para peternak sampai saat ini masih banyak yang menggantungkan untuk mendapatkan telur yang berkulitas dari hasil persilangan telur-telur unggul dan murni dari breeder perusahaan penetasan telur. Dari semua tahap-tahap penetasan telur ada 5 poin utama yang harus diperhatikan pada inkubator mesinpenetas telur , yaitu 1. Suhu Temperatur JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 432 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 2. Kelembaban udara Humidity 3. Ventilasi Ventilation 4. Kebersihan Cleanlinnes Penelitian tentang alat penetas telur pernah dilakukan oleh [2], penelitian tersebut merancang alat penetas telur menggunakan temperatur dan kelembaban menggunakan sensor DHT11. Untuk pemanas penetas digunakan 4 buah lampu dengan daya 20 penetas juga dilengkapi dengan 1 buah kipas untuk sirkulasi udara. Mesin tetas yang memiliki kapasitas 2 rak ini dapat menampung 140 butir telur, sehingga bisa didapatkan telur ayam dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan. Hasil yang diperoleh dari 8 telur ayam yang ditetaska yaitu 6 ayam menetas dan 2 gagal, sehingga persentase keberhasilannya 75 %. Arduino adalah sebuah sebuah tool atau papan elektronik yang dilengkapi dengan software open source yang menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega dan berfungsi sebagai pengendali mikro single-board[3]. Arduino sudah dimanfaatkan untuk sistem kendali air[4], sistem kontrol dengan handphone [5], sistem kontrol peralatan listrik berbasis web[6], sistem kendali lampu rumah [7], sistem kontrol listrik prabayar [8], sistem kontrol suhu[9], Sistem kontrol penerangan[10] dan lainnya. Selanjutnya pada [11], merancang sistem pengendalian suhu otomatis menggunakan arduino sebagai pengendali utamanya. Sensor suhu dan kelembaban menggunakan DHT22 pada kandang ayam dan driver motor L298 sebagai driver motor DC dan menggunakan logika fuzzy. Peranan fuzzylogic pada pengendalian suhu kandang ayam yaitu untuk mengatur PWM lampu supaya suhu pada kandang ayam tetap terjaga pada nilai set point yang diberikan. Pada perancangan sistem pengendalian suhu kandang ayam ini hasil yang didapat untuk mendapatkan nilai set point cukup lama sekitar 15 menit dikarenakan pemanas atau heater memiliki watt yang kecil. 2. METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi alat penetas telur bebek berbasis Arduino menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain a. Pengaturan Suhu Temperatur b. Pengaturan Kelembaban Udara Humidity dan Ventilasi Ventilation c. Kebersihan Cangkang Telur Strategi Pemecahan Masalah Ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam perancangan dan implementasi alat penetas telur bebek berbasis arduino, maka dibutuhkan solusi atau pemecahan masalah, antara lain a. Pengaturan suhu inkubator menggunakan lampu pijar 12 VDC yang dapat dikendalikan hidup/mati untuk menjaga suhu inkubator, jika suhu melebihi batas normal, maka lampu dipadamkan dan sebaliknya. b. Untuk mengatur kelembaban, bagian bawah inkubator diletakkan wadah berisi air dan sistem ventilasi menggunakan kipas 12 VDC untuk sirkulasi udara. c. Sebelum masuk kedalam inkubator, telur dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel untuk meningkatkan keberhasilan penetasan Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Dalam perancangan dan implementasi alat penetas telur bebek berbasis arduino, membutuhkan Tabel 1. Alat dan Kebutuhan Perangkat Keras Hardware Perangkat keras hardware interface yang mempunyai spesifikasi minimal yaitu Intel Core i3; Processor 2,20 GHz, Hard disk 320 GB, RAM 2 GB, Monitor LCD 14“ serta Keyboard dan Mouse Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali. Mikroprosesor merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efesiensi dan efiktifitas biaya[12]. Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM, RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 433 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax, dan peralatan elektronik lainnya. Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya[13]. Arduino adalah sebuah komputer kecil yang dapat diprogram sebagai input dan output dengan bantuan alat sebagai hasilnya. Arduino pertama kali ditemukan pada tahun 2005 oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles yang mencoba membuat sebuah proyek untuk membuat perangkat untuk mengendalikan dari proyek yang dibuat oleh mahasiswa pada waktu itu dengan harga yang lebih murah dari harga perangkat yang tersedia pada saat itu[14]. Mikrokontroler yang dipakai pada penelitian ini adalah ATmega328. Mikrokontroler ATmega328 yang dikonversi menjadi sebuah modul Arduino UNO melalui proses burn bootloader. Burn bootloader adalah proses pengisian suatu program operasi atau yang disebut dengan bootloader pada sebuah mikrokontroler, sehingga dapat difungsikan seperti modul Arduino[15]. Sensor suhu DS18B20 adalah Sensor suhu yang menggunakan interface one wire, sehingga hanya menggunakan kabel yang sedikit dalam instalasinya. Uniknya sensor ini bias dijadikan parallel dengan satu input. Artinya kita bisa menggunakan Sensor ds18b20 lebih dari satu namun output sensornya hanya dihubungkan ke satu Pin Arduino. Alasan ini membuat Sensor ini banyak digunakan apalagi Sensor ini memiliki tipe waterproof, sehingga Sensor ini bisa kita buat sebagai alat ukur dan kontrol pemanas air[16]. Sensor SHT 11 merupakan sensor single chip dari sensirion yang dapat mendeteksi suhudengan range -40°C -40°F sampai dengan + dan kelembaban relatif suatu ruang atau tempat dari 0%RH sampai 100%RH dengan respon waktu 50 ms. Sensor ini memilki akurasi pengukuran suhu hingga +/ pada suhu 25°C dan akurasi pengukuran kelembaban relatif hingga +/ SHT11 merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif dari Sensirion yang dapat digunakan sebagai alat pengindera suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali atau pemantauan suhu dan kelembaban relatif ruangan. Desain Sistem Secara garis besar, perancangan alat penetas telur bebek ini terdiri dari Arduino, LCD 16x2, Module RTC DS1302, Sensor DS18B20 Temperature Probe Water Proof, Button, Sensor Kelembaban SHT11, Driver Lampu, Driver Kipas, Lampu 12 VDC, Kipas 12 VDC, serta Adaptor 12 VDC. Diagram blok dari perancangan alat penetas telur bebek ini ditunjukkan pada gambar 1. Gambar 1. Diagram Blok Rangkaian Perancangan System Perancangan alat penetas telur bebek berbasis arduino ini terdiri dari 2 bagian perancangan, yaitu perancangan secara elektronik dan perancangan secara mekanik. a. Perancangan LCD 16x2 JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 434 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 Rangkaian LCD berfungsi untuk menampilkan data berupa waktu tanggal dan jam dan suhu aktual yang ada di dalam inkubator tersebut. Rangkaian LCD dapat dilihat pada gambar II berikut Gambar 2. Perancangan Rangkaian LCD 16x2 pada Arduino b. Perancangan Rangkaian LCD 16x2 pada Arduino Untuk pembacaan suhu, sensor menngunakan protokol 1 wire communication. DS18B20 memilki 3 pin yang terdiri dari +5V, Ground dan Data Input/ sensor DS18B20 beroperasi pada suhu -55º celcius hingga +125º celcius. Keunggulan DS18B20 yaitu output berupa data digital dengan nilai ketelitian celcius selama kisaran temperature 10º celcius sampai + 85º celcius hingga mempermudah pembacaan oleh mikrokontroller. Dalam pemograman DS18B20, terdiri atas library dan Gambar 3. Perancangan Rangkaian BS18B20 c. Perancangan Sensor Kelembaban SHT11 DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban. Gambar 4. Perancangan Rangkaian SHT11 d. Flowchart Agar dapat melihat struktur jalannya program maka dibuat flowchart diagram alur. Flowchart digunakan sebagai dasar acuan dalam membuat program. Struktur program akan lebih mudah dibuat atau didesain. Selain itu juga jika terdapat kesalahan akan lebih mudah untuk mendeteksi letak kesalahannya serta untuk lebih memudahkan dalam menambahkan instruksiinstruksi baru pada program jika nantinya terjadi pengembangan pada struktur programnya. Berikut adalah flowchart dari perancangan dan implementasi alat penetas telur bebek berbasis arduino JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 435 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 Gambar 5. Flowchart Perancangan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari pengujian yang dilakukan adalah perangkat elektronik yang dibuat atau dirancang dan diprogram dengan menggunakan aplikasi Arduino IDE. 1. Pengujian Hardware Setelah semua rangkaian yang telah selesai dirancang pada perancangan dan implementasi alat penetas telur bebek berbasis arduino, kemudian dilakukan penyatuan semua rangkaian yang telah selesai. Berikut adalah gambar hasil dari perancangan sistem eletronik ditunjukan oleh gambar 6 di bawah ini Gambar 6. Keseluruhan dari Hardware Elektronik JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 436 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 2. Pengujian Rangkaian Sensor Suhu DS18B20 Pengujian bagian Sensor Suhu DS18B20 ini dilakukan dengan melakukan pengukuran dan perbandingan menggunakan thermometer, dalam hal ini digunakan thermometer ruangan. Hasil dari pengujian dan pengukuran ditunjukan pada tabel di bawah ini Gambar 7. Hasil Sensor Suhu DS18B20 Tabel. 2 Perbandingan Pengukuran Suhu DS18B20 dengan Thermometer Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa error dari sensor suhu DS18B20 dengan thermometer ruangan memiliki selisih error sebesar ± °C pada 10 kali pengujian n. Hasil pengujian secara jelas dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini. Terlihat hasil kedua pengujian hampir sama dengan selisih nilai pengukuran yang kecil. Kesimpulan dari pengujian ini adalah sensor suhu DS18B20 dapat dinyatakan akurat jika dibandingkan dengan pengukuran melalui thermometer ruangan. Gambar 8. Grafik Perbandingan Suhu JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 437 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat penetasan telur bekerja sesuai dengan logika program. Logika program pertama adalah penyesuaian suhu perangkat agar tidak melebih dari 39°C. Jika suhu lebih besar dari 39°C, maka perangkat akan otomatis menonaktifkan lampu 12VDC untuk tidak menambah suhu perangkat. Jika suhu optimal atau suhu di bawah atau sama dengan dari 39°C, maka lampu 12VDC akan menyala untuk menambah suhu perangkat. Gambar 9. Keadaan Suhu ≤ 39 °C Logika program berikutnya adalah pengoperasian kipas 12VDC setiap 30 menit sekali untuk menjaga kelembaban perangkat Logika program berikutnya adalah perhitungan hari. Perangkat dilengkapi dengan 2 tombol, yaitu tombol start hijau dan tombol reset merah. Jika tombol hijau ditekan, maka perangkat akan menghitung hari dimulai dengan hari pertama [Date of Egg 1] pada LCD 16x2. Jika jam menunjukan pukul maka variabel perhitungan hari bertambah menjadi 2, dan seterusnya. Data perhitungan hari akan disimpan didalam EEPROM. Jika hari sudah memasuki hari ke 28, perangkat akan berada dalam keadaan stanby atau tetap menyesuaikan suhu tetapi tidak menghitung hari lagi. Gambar 10. Hasil Uji Sensor Kelembaban SHT11 Setelah dilakukan pengujian perangkat penetasan telur hingga hari ke-20. Pengujian pertama dihasilkan telur tidak berkembang dan pengujian dinyatakan gagal dikarenakan telur tidak steril atau telur yang tidak dibuahi sehingga tidak dapat menetas. 4. KESIMPULAN Dari perancangan dan implementasi alat penetas telur bebek berbasis arduino kemudian dilakukan pengujian dan analisanya beberapa kesimpulan seperti Perangkat dapat mengontrol suhu tidak melebihi dari 39 °C untuk melakukan penetasan telur. Perangkat memiliki 2 tombol penggunaan, yaitu yaitu tombol start hijau untuk melakukan perhitungan hari penetasan dan tombol reset merah untuk menghentikan perhitungan hari penetasan. Variabel hari yang telah berjalan tetap tersimpan di dalam EEPROM Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory mikrokontroler sehingga jika terjadi pemutusan atau hilangnya sumber daya tegangan seperti mati listrik dan lain sebagainya. Kipas 12VDC pada perangkat menyala setiap 30 menit dan padam pada 30 menit berikutnya. Kapasitas telur pada perangkat sebanyak 10 butir telur. Perangkat tetap dapat bekerja menyesuaikan suhu dan kelembaban walaupun setelah 28 hari waktu waktu perhitungan penetasan normal. Perangkat penetas telur bebek berbasis arduino bekerja menggunakan power supply 12 VDC 5A. Waktu pengujian cukup lama, yaitu membutuhkan 28 hari hingga telur menetas. Dibutuhkan setup time waktu yang dibutuhkan untuk perangkat dapat menyesuaikan suhu yang sesuai minimal 24 jam sebelum digunakan. JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Volume 5, Nomor 2, April 2021, Page 431-438 ISSN 2614-5278 media cetak, ISSN 2548-8368 media online Available Online at DOI Iwan Purnama, Copyright ©2021, MIB, Page 438 Submitted 05/02/2021; Accepted 20/02/2021; Published 25/04/2021 UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada Universitas Labuhanbatu ULB, Universitas Negeri Padang UNP dan para pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian dapat diselesaikan dan artikel ini dapat diterbitkan. REFERENCES [1] A. Herawan and A. Fauzi, “Detektor Sensor Sht11 Sebagai Monitoring Suhu Dan Kelembaban Ruang Berbasis Mikrokontroler Atmega16a Di-Smart Avr System,” Setrum Sist. Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, vol. 7, no. 1, p. 36, 2018, doi [2] R. Hartono, M. Fathuddin, and A. Izzuddin, “Perancangan dan Pembuatan Alat Penetas Telur Otomatis Berbasis Arduino,” Energy, vol. 7, no. 1, pp. 30–37, 2017. [3] B. Kusumo and N. Azis, “Rancang Bangun Alat Penyiram Sayuran Hidroponik Menggunakan Arduino Mega 2560,” vol. 5, pp. 124–128, 2021, doi [4] Z. Lubis et al., “Kontrol Mesin Air Otomatis Berbasis Arduino Dengan Smartphone,” Cetak Bul. Utama Tek., vol. 14, no. 3, pp. 1410–4520, 2019. [5] A. W. Purwandi, “Sistem Kendali Jarak Jauh Dengan Handphone Menggunakan Pengenal Suara Microsoft Sapi J. ELTEK, vol. 11, no. 01, pp. 1693–4024, 2013. [6] M. Khairul, A. Rosa, A. Surapati, and B. J. P. Sanjaya, “Monitoring dan Kendali Peralatan Listrik Rumah Berbasis Web Freehosting,” Semin. Nas. Inov., p. 2018, 2018, [Online]. Available [7] Q. Nada, A. Rahman, J. Teknik, F. Teknik, and U. S. Kuala, “Rancang Bangun Sistem Kendali Lampu Jarak Jauh Berbasis Arduino Uno dan Ethernet Shield.” [8] D. Risqiwati, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Listrik Prabayar dengan Menggunakan Arduino Uno,” Kinetik, vol. 1, no. 2, 2016, doi [9] D. Prihatmoko, “Perancangan Dan Implementasi Pengontrol Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 7, no. 1, p. 117, 2016, doi [10] B. Bin Dahlan, “Sistem Kontrol Penerangan Menggunakan Arduino Uno Pada Universitas Ichsan Gorontalo,” Ilk. J. Ilm., vol. 9, no. 3, pp. 282–289, 2017, doi [11] S. P. D. Hernanto and N. Az, “Perancangan Sistem Pengendalian Suhu Kandang Ayam Dengan Logika Fuzzy,” J. Maest., vol. 2, no. 1, pp. 241–245, 2019. [12] Ade Septryanti and Fitriyanti, “Berbasis Mikrokontroler Arduino Menggunakan,” Ranc. Bangun Apl. Kunci Pintu Otomatis Berbas. Mikrokontrol Arduino Menggunakan Smartphone Android, vol. 2, no. 2, pp. 59–63, 2017, [Online]. Available [13] E. W. S. Budianto, Ramadiani, and A. H. Kridalaksana, “Kelembaban Kandang Ayam Boiler Berbasis Mikrokontroler Atmega328,” Pros. Semin. Nas. Ilmu Komput. dan Teknol. Inf., vol. 2, no. 2, pp. 70–73, 2017. [14] K. Fatmawati, E. Sabna, and Y. Irawan, “Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menggunakan Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroler Arduino,” Riau J. Comput. Sci., vol. 6, no. 2, pp. 124–134, 2020. [15] I. M. N. Suardiana, I. R. Agung, and P. Rahardjo, “Rancang Bangun Sistem Pembacaan Jumlah Konsumsi Air Pelanggan Pdam Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Dilengkapi Sms,” Maj. Ilm. Teknol. Elektro, vol. 16, no. 1, pp. 31–40, 2017, doi [16] M. Imam and E. Apriaskar, “PENGENDALIAN SUHU AIR MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DS18B20 Computer Science / Industrial Engineering / Mechanic Engineering / Civil Engineering Computer Science / Industrial Engineering / Mechanic Engineering Civil Engineering,” vol. 06, no. 01, pp. 347–352, 2019. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PrihatmokoIndonesia merupakan negara berkembang yang penduduknya banyak bergerak di bidang pertanian dan industri kecil. Untuk itu pengembangan teknologi di bidang industri kecil perlu ditingkatkan untuk menghasilkan terobosan terobosan baru. Sebagai contoh perkembangan teknologi piranti piranti digital seperti mikrokontroler. Pemanfaatan mikrokontroler akan banyak membawa dampak pada kemudahan dan efektivitas kerja. Sebagai contoh rancang bangun sistem kontrol suhu ruang akan sangat bermanfaat pada proses kegiatan bekerja para pegawai industri dan perkantoran menengah yang efisien. Studi ini mengajukan perancangan simulasi sistem kontrol suhu dan beserta implementasinya berupa prototype sistem kontrol suhu ruangan menggunakan mikrokontroller arduino. Sistem kontrol suhu ini dilengkapi dengan kemampuan untuk mengontrol suhu ruangan yang dapat ditampilkan di LCD. Metode perancangan sistem dimulai dari kajian arsitektur sistem, perencanaan sistem kontrol suhu, dan pembuatan prototype sistem kontrol suhu. Penelitian ini menghasilkan prototype sistem kontrol suhu yang dilengkapi dengan fitur penampil suhu dengan LCD, sehingga suhu ruangan akan tertampil di LCD, apabila suhu tertampil diluar batas maksimum maka akan menghidupkan pendingin ruangan dan pendingin akan mati jika suhu berada dibawah batas minimum. Sistem ini bekerja dengan menggunakan beberapa perangkat diantaranya arduino, sensor suhu, pendingin, dan penampil Suhu LCD. Kata kunci arduino, sistem kontrol suhu, simulasi kontrol suhu proteus. Nanang EndriatnoThe application of technology by modifying mechanical devices into automatic tools is one approach to facilitate human work so that it can work effectively and efficiently. The application can be applied to the trash by applying electronic technology that allows the device to open and close automatically. The purpose of this research is to make a smart trash can. The method developed in the trash can is to use a microcontroller, ultrasonic sensor, servo motor, and a drive mechanism to open the garbage cover automatically, making it easier when disposing of garbage. Based on the tests carried out, it can be concluded that the design of the trash can using ultrasonic sensors, servo motors based on the Arduino microcontroller, and the mechanical drive system can produce the required output according to the design. The ultrasonic sensor and its mechanical system can function very well according to the plan. The test method shows that there is no difference between the programmed sensor reading distance and the sensor reading distance, with a minimum and maximum sensor distance of 10-60 cm. The programming and mechanical system for opening the garbage cover can be designed with an opening angle of 5°-65° and an opening speed of s with a variation of the closing holding time of 1-5 s, indicating that the servo motor and its mechanical system can function properly. according to the program KusumoNur AzisActivities suitable for planting with hydroponic systems in the midst of covid 19 pendemi are in great demand by utilizing limited land. One of the elements in suitable planting activities is water, because 70 percent of the molecules in plants are water. Water serves as the raw material of plants in the process of photosynthesis and can also keep plant moisture from withering. Currently the method of watering plants is still done manually by checking the condition of the soil, if the soil condition is dry then the new water pump is turned on for watering. But the method is considered less effective because it requires farmers to do regular checks and should not forget so that the soil does not dry so that the plants do not wither. To answer these problems in this study want to provide certainty how the plant gets enough water. One of the efforts that can be done is to make an automatic watering tool that without having to take time so as to give an efficient impact. The tool is made using Arduino Mega 2560 Components that serve as controllers in the watering system with the help of smartphones for remote Bin DahlanDalam kehidupan sehari-hari, sadar atau tanpa kita sadari kita terus bertemu dengan suatu perangkat atau peralatan yang kerjanya terkendali secara otomatis baik terkendali sebagian maupun seluruhnya, sistem kendali adalah suatu alat atau kumpulan alat untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem, singkatnya, sistem yang digunakan untuk membuat suatu perangkat menjadi terkendali sesuai dengan keinginan manusia ini biasanya disebut sebagai sistem kendali, untuk mengatasi kesalahan manusia dalam mengatur penerangan yang ada di Universitas Ichsan Gorontalo seperti lupa mematikan lampu sehingga kurang efisien dalam penggunaan daya listrik yang dapat menyebabkan bertambahnya beban biaya univesitas ini, selain itu pula dengan menggunakan sakelar, sistem yang lama menjadi kurang aman dan memakan waktu untuk mematikan sebuah lampu mengingat gedung kampus bertingkat. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi dari masalah yang dikemukakan diatas sehingga dapat mengendalikan penerangan secara Sistem Kendali yang dirancang dapat digunakan. Hal ini dibuktikan dalam metode pengujian test case dengan pendekatan pengujian white box dan pengujian Blackbox pada rancangan sistem, sehingga sistem tidak dapat menerima input yang tidak tepat. Dari hasil pengujian test case diperoleh CC = VG dimana CC = 7 dan VG = 7, hal ini menunjukkan bahwa penerapan pengujian sistem tersebut diatas dapat menghasilkan sistem dan proses looping perulangan pada flowchart yang membuat sistem menjadi lebih efektif. Diah RisqiwatiAbstrak Kebutuhan akan listrik akan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dikarenakan pembuatan produk yang menggunakan listrik sebagai energi nya juga gencar dikeluarkan oleh produsen sehingga kebutuhan akan listrik sudah menjadi kebutuhan yang sangat vital untuk masing-masing individu. Saat ini di negara kita telah dikembangkan listrik prabayar disamping listrik pasca bayar yang telah berjalan, fungsi dari listrik prabayar ini adalah untuk dapat mengontrol penggunaan dari listrik itu sendiri. Namun, penggunaan listrik prabayar tidak sepenuhnya digunakan secara optimal oleh pelanggan, dikarenakan pelanggan tidak mengetahui beban dari alat listrik yang digunakan sehingga tidak dapat melakukan kontrol dari pulsa listrik yang dibeli. Dari permasalahan itu peneliti mengusulkan untuk membuat suatu alat kontrol dengan menggunakan arduino uno sehingga pemilik dapat mengontrol penggunaan listriknya secara real time. Board Arduino berfungsi sebagai sistem kontrol pengambilan data, sebelum data tersebut di olah pada server. Terdapat sistem sensor berfungsi untuk pengambilan data ampere yaitu sensor AC712-20A dan modul relay sebagai saklar elektrik berfungsi untuk memutus daya listrik ketika pulsa tidak mencukupi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, terdapat kesalahan pengukuran rata-rata sensor ACS712-20A dengan multitester sebesar 26%, sedangkan untuk pengukuran billing listrik prabayar terdapat kesalahan sebesar 6%.Perancangan dan Pembuatan Alat Penetas Telur Otomatis Berbasis ArduinoR HartonoM FathuddinA IzzuddinR. Hartono, M. Fathuddin, and A. Izzuddin, "Perancangan dan Pembuatan Alat Penetas Telur Otomatis Berbasis Arduino," Energy, vol. 7, no. 1, pp. 30-37, Mesin Air Otomatis Berbasis Arduino Dengan SmartphoneZ LubisZ. Lubis et al., "Kontrol Mesin Air Otomatis Berbasis Arduino Dengan Smartphone," Cetak Bul. Utama Tek., vol. 14, no. 3, pp. 1410-4520, Kendali Jarak Jauh Dengan Handphone Menggunakan Pengenal Suara Microsoft Sapi W PurwandiA. W. Purwandi, "Sistem Kendali Jarak Jauh Dengan Handphone Menggunakan Pengenal Suara Microsoft Sapi J. ELTEK, vol. 11, no. 01, pp. 1693-4024, 2013.
Bagi anda yang pemula dalam menetaskan telur, harus mengetahui cara Menaikkan Kelembaban Mesin Tetas Telur. Mengetahui cara untuk menurunkan dan menaikkan kelembaban didalam mesin penetas telur akan meningkatkan keberhasilan anda dalam menetaskan telur. Sebelum kita membahas lebih jauh, kita harus paham terlebih dahulu apa itu kelembaban? apa pengaruhnya terhadap telur yang akan kita tetaskan, nah mari kita belajar bersama untuk membahas masalah ini. Apa Itu Kelembaban Udara?Higrometer Pengukur KelembabanDampak Kelembaban Terlalu Tinggi atau Rendah pada Telur Tetas1. Jika KelembabanTerlalu Rendah2. Jika Kelembaban Terlalu TinggiTips Menurunkan dan Menaikkan Kelembaban Mesin Tetas TelurSaat Kelembaban Terlalu TinggiSaat Kelembaban terlalu RendahSuhu Kelembaban Ideal Untuk menetaskan Telur Ayam / BebekJarak air dan Lampu dengan telur pada mesin penetasDampak Kelembaban Pada Penetasan Telur Yang Kurang OptimalSebarkan iniPosting terkait Apa Itu Kelembaban Udara? Kelembaban Udara adalah kandungan uap air yang ada didalam udara, apakah itu didalam ruangan ataupun di luar ruangan, pasti terdapat kelembaban. Suhu Kelembaban sendiri memiliki sifat yang bertentangan dengan suhu temperatur udara, jika suhu kelembaban di suatu ruangan tinggi maka temperatur suhu akan rendah. Begitu pula sebaliknya, jika suhu kelembaban rendah maka temperatur udara akan tinggi. Higrometer Pengukur Kelembaban Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Biasanya digunakan pada mesin penetas telur untuk mengukur kelembaban udara pada mesin tetas Hal ini berlaku pada mesin tetas kita, disaat suhu naik, maka kelembaban akan turun atau saat suhu turun maka kelembaban akan naik. Dampak Kelembaban Terlalu Tinggi atau Rendah pada Telur Tetas Sebagai pemula dalam menetaskan telur, anda harus paham efek dari tingginya kelembaban ataupun kurangnya kelembaban saat kita akan menetaskan telur pada mesin penetas. Apa sajakah dampak yang ditimbulkan 1. Jika KelembabanTerlalu Rendah Pada dasarnya telur memiliki kandungan air hampir 70% dan sisanya adalah udara dan cangkang telur. Saat anda menetaskan telur dengan mesin Inkubator dengan suhu panas tertentu, pastinya kadar air pada telur akan berkurang, inilah dinamakan kelembaban rendah. Jika anda biarkan hal ini terjadi terus, maka kadar air pada telur akan semakin berkurang, dan ini akan membuat embrio kekeringan, sehingga menimbulkan kematian pada embrio sebelum menetas. 2. Jika Kelembaban Terlalu Tinggi Ini kebalikan dari yang pertama, jika kelembaban terlalu tinggi pada mesin penetas, maka embrio yang mulai tumbuh akan mati tenggelam karena kadar air yang terlalu banyak. Kelembaban yang terlalu tinggi akan anda ketahui saat telur anda seperti berkeringat, mengandung uap air pada cangkang telur. Nah, inilah yang menandakan telur anda kelebihan kelembaban. Jadi, apakah itu terlalu rendah atau tinggi sama saja akan membuat anda gagal dalam menetaskan telur didalam inkubator. Untuk itu, anda harus paham tingkat kelembaban yang ideal untuk menetaskan telur anda. Apabila anda memiliki mesin tetas yang harganya mahal yang telah dilengkapi alat untuk mendeteksi kelembaban, dan akan otomatis menyeimbangkannya. Maka anda tidak susah payah untuk melakukan hal ini, Berbeda bagi anda yang mempunyai mesin tetas yang masih manual dalam mengatur kelembaban, saya akan membagikan tips dalam mengatur tingkat kelembaban mesin tetas anda. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam membuat kelembaban agar tetap ideal, seperti Lubang Ventilasi pada mesin tetas Nampan tempat air Agar anda mengetahui suhu kelembaban di mesin tetas, sebaiknya anda memasang alat higrometer pada mesin tetas anda. Pantau dan Jaga suhu agar dikisaran 55% – 60% jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah. Apa yang dilakukan apabila kelembaban terlalu tinggi atau rendah? Saat Kelembaban Terlalu Tinggi Saat kelembaban terlalu tinggi anda dapat menurunkannya dengan cara menutup lubang ventilasi pada mesin tetas anda. Atau anda juga dapat mengurangi volume air didalam mesin tetas. Saat Kelembaban terlalu Rendah Anda dapat menambah jumlah lubang ventilasi pada mesin tetas anda, untuk menaikkan kelembaban udara didalam mesin tetas. atau anda juga dapat menambah volume air di dalam mesin inkubator anda. Anda juga bisa menambah kain basah atau spon basah. Suhu Kelembaban Ideal Untuk menetaskan Telur Ayam / Bebek Untuk menetaskan telur ayam kampung, petelur, pedaging atau burung puyuh, di butuhkan suhu kelembaban normal yaitu antara 55% – 60%, suhu ini adalah yang paling ideal karena cangkangnya tipis. Berbeda dengan bebek atau entok yang memiliki cangkang lebih tebal, idealnya suhu untuk menetaskannya adalah kisaran 75 – 80%. Jarak air dan Lampu dengan telur pada mesin penetas Jarak antara air dengan telur pada mesin tetas, merupakan yang paling banyak dipertanyakan para pemula dalam membuat mesin tetas, nah untuk saran saya, jarak yang ideal adalah 15 cm. Mungkin ada yang berbeda pendapat untuk ini, anda dapat mencari materi yang berbeda dengan saya. Dampak Kelembaban Pada Penetasan Telur Yang Kurang Optimal Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari kurang optimalnya suhu kelembaban pada mesin tetas Telur menjadi kering dan menyebabkan embrio / calon anak ayam mati. Terlalu tinggi kelembaban akan menyebabkan telur kelebihan kadar air, sehingga embrio mati tenggelam Cangkang telur menjadi keras karena kekurangan kelembaban, sehingga anak ayam susah untuk keluar dan akhirnya mati saat penetasan Menyebabkan Cacat pada anak ayam, paruh bengkok. Menyebabkan mata lengket pada cangkang dan bisa menyebabkan ayam buta atau terganggu penglihatannya Anak ayam bisa memiliki ukuran kecil Anak ayam bisa menetas sebelum waktunya, dan akhirnya akan mati Anak Ayam akan gagal menetas pada inkubator Nah, mungkin sampai disini pembahasan saya kali ini tentang tips Cara Menurunkan dan Menaikkan Kelembaban Mesin Tetas Telur. Semoga bermanfaat dan bisa anda terapkan dirumah.. Baca Juga Cara Melatih nafas Ayam Birma Cara Merawat Ayam Birma Dengan Benar Post Views 229
Pengontrolan suhu menjadi hal yang sangat penting untuk penetas telur ayam dan menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian oleh para peternak ayam. Suhu yang tidak terkontrol mempengaruhi quantity pada penetasan telur serta lamanya waktu panen. Tujuan penelitian penelitian ini yaitu meningkatkan quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat waktu panen telur ayam dengan penerapan teknologi IoT Internet of Thing sebagai alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut. Dengan menggunakan konsep IoT, sistem monitoring suhu dan pencahayaan akan lebih mudah dan tidak perlu monitoring langsung ke kandang, hanya dengan menghubungkan alat tersebut dan monitor langsung melalui aplikasi berbasis mobile. Kata Kunci IoT, Internet of Thing, Suhu, Otomatis, Telur Ayam Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 36 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Sistem Monitoring Suhu dan Pencahayaan Berbasis Internet of Thing IoTuntuk Penetasan Telur Ayam Fenty Ariani1, Robby Yuli Endra2, Erlangga Erlangga3, Yuthsi Aprlinda4, Ananta Reza Bahar5 1, 3, 5 Program Studi Sistem Informasi, 2, 4 Program Studi Informatika Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bandar Lampung Bandar Lampung, Indonesia erlangga ABSTRAK – Pengontrolan suhu menjadi hal yang sangat penting untuk penetas telur ayam dan menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian oleh para peternak ayam. Suhu yang tidak terkontrol mempengaruhi quantity pada penetasan telur serta lamanya waktu panen. Tujuan penelitian penelitian ini yaitu meningkatkan quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat waktu panen telur ayam dengan penerapan teknologi IoT Internet of Thing sebagai alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut. Dengan menggunakan konsep IoT, sistem monitoring suhu dan pencahayaan akan lebih mudah dan tidak perlu monitoring langsung ke kandang, hanya dengan menghubungkan alat tersebut dan monitor langsung melalui aplikasi berbasis mobile. Kata Kunci IoT, Internet of Thing, Suhu, Otomatis, Telur Ayam 1. PENDAHULUAN Saat ini telur sudah menjadi sebuah kebutuhan di masyarakat umum, karena telur ayam mudah didapatkan dimana saja dengan harga yang cukup murah, telur ayam juga bisa di jadikan sebagai pengganti makanan pokok. Pada perkembangan jaman saat ini perternakan ayam juga butuh sebuah teknologi untuk menekan tingkat masa panen induk ayam, utuk menghasilkan sebuah bibit unggul dari telur ayam yang dipanen. Sebelum adanya sebuah teknologi peternakan ayam, pemilik peternak masih melukan secara manual atau konvensional dengan jarak panen sekitar 21 sampai 30 hari masa panen untuk satu induk ayam. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi perternak ayam yang hanya memiliki induk siap panen yang masih sedikit. Teknologi yang dibangun untuk menekan masa panen induk ayam beragam adanya, mulai dari sebuah mesin yang canggih hingga alat yang sederhana dan tingkat keberhasilannya pun beragam berdasarkan model yang dibangun. Berbagai cara dilakukan untuk dapat membuat mesin tetas yang mampu menghasilkan daya tetas yang maksimal serta aplikasi yang dapat mempermudah untuk memantau kondisi inkubator melalui perangkat komputer. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah inkubator untuk penetasan telur demi meningkatkan masa panen. Pada inkubator ini ada beberapa faktor yang menjadi parameter keberhasilan, yaitu dengan menggunakan lampu pijar 25 w watt untuk mengatur suhu dan pencahayaan, dengan suhu yang harus sesuai standar 36 - 40 derajat celcius [1]. selain suhu ada juga faktor lain yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu pencahayaan dimana pencahayaan ini juga menjadi hal penting untuk menstabilkan suhu dari inkubator tersebut. Kedua faktor tersebut di kontrol dan di transfer melalui IoT Internet of Thing. [2] Internet of Thing IoT adalah sistem komputerisasi yang dapat terhubung atau berkomunikasi dengan mesin-mesin elektronik serta dapat melakukan pertukaran data melalui jaringan internet sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia. IoT Internet of Thing sendiri sangat mudah dipahami oleh setiap orang [3]. Dengan menggunakan konsep IOT sistem monitoring suhu dan pencahayaan akan lebih mudah dan tidak perlu memonitor langsung ke kandang ,tinggal kita koneksikan alat dan memonitor nya langsung melalui aplikasi berbasis mobile, memonitoring lebih efektif dan membantu peningkatan masa panen dan menekan tingkat quantity dari telur hasil bibit unggul induk ayam yang menetas. Dalam penulisan ini penulis tertarik membuat sistem monitoring suhu dan pencahayaan pada inkubator melalui aplikasi, sehingga membantu peternak dalam memonitoring ruang inkubator memalui gadget tanpa harus memonitor langsung ke kandang dan meningkatkan masa panen. Tujuan Penelitian penelitiannya ini yaitu meningkatkan quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat waktu panen telur ayam. Pada penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian ini adalah pembuatan mesin penetas telur otomati dengan menggunakan Mikrokontroler EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 37 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Arduino Uno dimana menggunakan alat pelembab udara untuk mengkontrol kelembahan suhu. Mesin yang dibuat dapat menetaskan dua jenis telur yaitu teluk ayam dan telur itik [5]. Pada Penelitian ke dua yaitu penerapan teknologi hybrid panas matahari dan lampu dapat dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan fungsi mikrokontroler AVR ATMega8535. Dengan menggunakan mikrokontroler AVR ATMega8535 pengontrolan suhu, kelembaban, kesegaran udara serta pemutaran telur dalam ruang inkubator dapat dilakukan secara otomatis. Untuk memastikan efisiensi mesin penetas ini dapat dilanjutkan dengan melakukan pengujian penetasan [4]. Hasil Penelitian ke tiga yaitu proses pengiriman data yang cukup sedikit membutuhkan waktu dengan penerapan IoT dikarenakan lokasi tempat kandang ayam yang terletak jauh dari pemukiman mengakibatkan lemahnya jaringan internet dimana tidak dapat menggunakan jariangan 4G. 2. METODOLOGI Metode penelitian digunakan untuk mendapatkan data-data serta informasi yang digunakan dalam penelitian, sehingga dapat menggambarkan tentang objek yang akan di teliti. Pada penelitian ini menggunakam metode deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi serta studi literatur sebagai berikut A. Teknik Pengumpulan Data Pada teknik ini merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam mengumpulakan data-data penelitian terkait dengan topik yang diteliti [7]. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, pengamatan langsung atau observasi serta studi literatur sehingga dapat mempermudah dalam menganalisa serta mengetahui permasalah yang terjadi. Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu 1 Teknik Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk pencairan informasi, yang dapat dilakukan secara wawancara terarah dan tidak terarah. Pada penelitian ini menggunakan keduanya. Dalam penelitian ini mewawancarai peternak ayam yang bernama Bapak Karsum selaku pemilik dari peternakan yang berlokasi di Karanganyar blok 3C Jetis, Gg. damai Jati Agung, Lampung Selatan, dengan mewawancarai tentang cara inkubasi penetasan telur ayam. 2 Observasi Teknik pengamatan atau observasi yaitu merupakan suatu proses yang lebih lengkap sehingga dapat mengamati dan melihat secara langsung pada objek yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan observasi dengan cara mengamati dan menganalisa suhu pada kandang ayam yang dibutuhkan oleh ayam. Karena pada penelitian ini akan merancang sistem monitoring suhu pada ruang inkubator secara otomatis melalui aplikasi berbasis mobile serta melakukan analisa komponen-komponen yang akan dibuat dalam rancang bangun alat penetasan telur secara otomatis yang di monitoring melalui aplikasi berbasis mobile. 3 Studi Literatur Dalam penulisan, penulis melakukan studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang jelas sesuai dengan penelitian ini, seperti membaca artikel jurnal serta literatur-literatur dan sumber-sumber yang terkait dalam permasalahan. [8] B. Alur Kerja Alur kerja adalah suatu proses yang menggambarkan cara dari suatu alat dapat bekerja dengan sebagaimana 1. Diagram Blok EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 38 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Diagram blok diatas dapat diuraikan sebagai berikut 1 Incubator telur di deteksi suhu oleh sensor dht 11 2 Sensor DHT11 mengirim data suhu kepada NodeMcu 3 NodeMcu mengirim data Aplikasi 4 NodeMcu mengirim data ke relay untuk menyalakan lampu dan kipas jika memenuhi ketentuan suhu yang sudah di tentukan. Berikut flowchart rancangan penelitian 1 Start NodeMcu menghubungkan ke Wifi jika terhubung maka sensor DHT11 standby, lampu akan hidup dan kipas pendingin / Fan DC akan mati suhu 38 derajat celcius maka lampu akan mati dan kipas pendingin/fan DC akan hidup. 3 Setelah itu data suhu akan di tampilkan pada web. Gambar 2. Arstektur Perancangan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Arsitektur Perancangan Mesin Penetas Telur Otomatis Komponen-komponen yang menunjang untuk mesin penetas telur otomatis sebelum dibangun dan dirakit agar saling terhubung satu sama lain dibuat dalam bentuk simulasi. Untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik. Simulasi tersebut dibuat dalam bentuk arsitektur perancangan. B. Pemasangan Rangkaian Perangkat Keras Pemasangan rangkaian perangkat keras merupakan proses instalasi baik dari perangkat keras maupun perangkat lunak yang akan digunakan pada sistem penetasan telur ayam. Module sensor serta controller yang digunakan akan dirangkai menjadi satu kesatuan sistem EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 39 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi yang saling terhubung sehingga module dan controller tersebut dapat bekerja. Module sensor dan controller akan dipasang dan disusun sesuai dengan soket dari perangkat keras yang digunakan agar mampu bekerja untuk melakukan monitoring dan controlling kondisi yang ada di dalam kandang Rangkaian Skematik Perangkat Gambar 3. Rangkaian Skematik Perangkat Dengan keterangan perangkat sebagai berikut 1 Mesin penetasan telur atau ruang inkubator berguna untuk menempatkan telur yang akan ditetaskan. 2 Sensor DHT11 sebagai pendeteksian suhu ruangan untuk mengetahui suhu di dalam ruangan tersebut. 3 Mikrokontroler NodeMcu adalah sebuah mikrokontroller yang berfungsi sebagai otak atau sistem yang memproses kerja relay, dan pengirim data ke Aplikasi. 4 Relay berfungsi sebagai pemutus menghidupkan kipas dan lampu. 5 Lampu pijar berfungsi untuk menaikan suhu di dalam ruang inkubator. 6 Kipas/fan DC berfungsi untuk menurunkan suhu dalam ruang inkubator. 7 IoT berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang diolah oleh NodeMCU dan dihubungkan ke aplikasi yang berbasis mobile. 8 Aplikasi yang berbasis mobile ini berfungsi untuk memonitoring suhu dalam ruangan ikubator selama masa pengeraman telur ayam tersebut. Alur kerja dari gambar diatas adalah sensor DHT11 mengambil nilai berupa angka yang didapat dari hasil suhu yang di deteksi, kemudian akan dikirim ke database yang nantinya akan diambil oleh aplikasi sebagai notifikasi bagi pengguna. Apabila mikrokontroler nodemcu mengambil value data pada database yang berupa hidup , kemudian jika sudah didapat suhu yang ditentukan maka relay akan otomatis hidup yang secara bersamaan lampu dan kipas akan menyala pada suhu yang sudah di tentukan yaitu ketika suhu di bawah 36 derajat celcius kipas akan mati dan lampu menyala, sedangkan ketika suhu melebihi 38 derajat celcius lampu akan mati dan kipas pendingin akan menyala. EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 40 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi D. Hasil Rangkain Alat Pembaca Suhu pada Ruang Inkubator Telur Ayam Gambar 4. Rangkaian Alat Gambar 4 merupakan hasil dari rangkaian alat-alat seperti relay dan sensor yang dihubungkan ke mikrokontroler dengan menggunakan kabel jumper sehingga membentuk suatu rangkaian yang saling teintegrasi yang mampu menjalankan perintah yang ada. E. Tabel Perbandingan Disini penulis akan membuat sebuah tabel dimana perbandingan tersebut telur di tetaskan menggunakan induk ayam secara manual atau alami dan ditetaskan otomatis menggunakan mesin penetasan telur ayam dengan Sistem monitoring suhu dan pencahayaan berbasis IoT, yang nantinya akan mengasilkan sebuah kesimpulan cara yang terbaik dari sebuah sistem penetasan telur ayam. Data penetasan secara alami, penulis dapatkan dari wawancara di sebuah peternakan yang beralamat Karanganyar blok 3C Jetis, Gg damai Jati Agung, Lampung 1. Table Perbandingan Penetasan Telur Ayam Lama waktu yang dibutuhkan untuk menetaskan telur. Tingkat keberhasilan telur menetas dengan menggunakan 20 butir telur ayam. Kurang dari 14 butir telur yang menetas 16 butir yang menetas dan 4 butir yang tidak menetas Tinggi tingkat suhu dalam kandang. EXPERT p-ISSN 2088-5555 e-ISSN 2745-7265 Desember 2020 – Hal. 41 Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi 4. KESIMPULAN Adapun kesimpulan pada penelitian yaitu sistem monitoring suhu dan pencahayaan berbasis IoT Internet of Thing untuk penetasan telur ayam dapat meningkatnya quantity pada penetasan telur ayam serta mempercepat masa panen telur. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil perbandingan pada pembahasan penelitian. Pada hari ke 21 telur ayam sudah menetas dengan jumah telur yang menetas sejumlah 16 butir ayam dengan suhu 38 derajat celcius. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] H. Aswad, “Desain Pengujian Kontrol Suhu untuk Penetasan Telur Unggas menggunakan Lampu Dimmer,” 2014, [Online]. Available [2] R. Y. Endra, A. Cucus, F. N. Afandi, and M. B. Syahputra, “Model Smart Room Dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Untuk Efisiensi Sumber Daya,” Explor. J. Sist. Inf. dan Telemat., vol. 10, no. 1, pp. 1–9, 2019, doi [3] R. Y. Endra, A. Cucus, and F. N. Affandi, “The Concept and Implementation of Smart Room using Internet of Thing IoT for Cost Efficiency and Room Security,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1381, no. 1, 2019, doi [4] T. Andriani et al., “Teknologi Hybrid Panas Matahari Dan Listrik Pada Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535,” vol. 1, pp. 23–28, 2020. [5] M. R. Wirajaya, S. Abdussamad, and I. Z. Nasibu, “Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Otomatis Menggunakan Mikrokontoler Arduino Uno,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 2, no. 1, pp. 24–29, 2020, doi [6] K. G. L. Umam, “Smart Kandang Ayam Petelur Berbasis Internet of Thing untuk Mendukung SDGS 2030 Sustainable Development Goals,” J. Teknoinfo, vol. 12, no. 2, p. 43, 2018, doi [7] F. Ariani, M. Marpitalia, E. Erlangga, and Y. Yulfriwini, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ayam Broiler Dengan Metode Forward Chaining,” Expert J. Manaj. Sist. Inf. dan Teknol., vol. 9, no. 1, pp. 140–153, 2019, doi [8] F. Ariani, A. Y. Vandika, H. Widjaya, and U. B. Lampung, “IMPLEMENTASI ALAT PEMBERI PAKAN TERNAK,” Explor. J. Sist. Inf. dan Telemat., vol. 10, no. 2, pp. 90–98, 2019, doi ... Proses desain sistem monitoring merupakan proses yang dilakukan setelah mengetahui kebutuhan yang dapat terlihat pada blok diagram sistem dilakukan, ini dikarenakan dalam melakukan desain terhadap suatu sistem pasti seorang analis harus mengetahui kebutuhan dari sistem monitoring yang akan dibuat [6]. Dalam melakukan desain sistem monitoring terdapat beberapa hal yang harus dibuat antara lain desain arsitektur sistem monitoring, desain komunikasi tx/rx, desain sistem monitoring pada web dan desain sistem monitoring pada telegram. ...Muhammad Sophian Alwi RamadhanFarida AsrianiAgung MubyartoKomoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, karena harga yang relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh dan sudah merupakan barang publik. Karena unggas merupakan komoditas penting maka dibutuhkan mesin penetas telur yang dapat memudahkan peternak dalam penetasan telur menjadi unggas. Akan tetapi masih ada kelemahan dalam penggunaan mesin penetas telur. Karena peternak diharuskan untuk selalu monitoring pada mesin penetas telur, hal ini akan membuang sia sia waktu peternak, untuk itu diciptakan sebuah pembaruan dalam sistem monitoring mesin penetas telur. Pembaruan yang ditawarkan berupa sistem monitoring melalui web dan telegram. Dimana pembaruan ini menggunakan metode komunikasi tx/rx pada Arduino dan Nodemcu untuk mengirimkan data ke web dan telegram. Komunikasi ini digunakan untuk menambah banyaknya inputan data pada mesin penetas telur untuk ditampilkan pada web dan telegram. Karena fokus pada penelitian ini adalah pengiriman data dari arduino ke nodemcu menggunakan komunikasi tx/rx. Maka untuk pengujian yang dilakukan adalah menguji berapa lama pengiriman data yang dilakukan oleh komunikasi tx/rx sampai ditampilkan ke web dan telegram.... Of Things like Blynk [8] [9] although with a long delay. Another alternative is to create your own interface design which can also be used as a data storage system, for example using Visual Basic [9], or using other applications [10]. However, in this study, BOT Telegram was used as an interface as well as storage, given its non-paid nature and also the delay which was not too long. ...A security camera must be easy to control, because users need to be able to monitor and control it even when they are in another place. To accommodate this need, security cameras are generally controlled by a computer, then the data is sent to a web server that can be accessed by users. However, the system is quite complicated because it still requires a computer, as well as the additional cost of renting a website server. In this study, computer functions were replaced with the ESP32 microcontroller, and the website server as well as the application interface was replaced with the Telegram BOT. The ESP32 microcontroller was chosen because its function is almost the same as a computer, while the Telegram BOT can be used free of charge. This study focuses on testing the success rate of the system in responding to commands given via the Telegram BOT, with the type of command connecting the Telegram BOT with ESPCam, turning on or off the LED flash, taking pictures, and the combination. Based on the tests that have been carried out for all existing command combinations, with each test being repeated 25 times, it was found that the success rate of the system reached Additionally, about 15 billion devices make use of Machine-to-Machine M2M connectivity [1]. Additionally, according to a Cisco research, the internet will be connected to about 500 billion devices by 2030 [2]. In this way, it is easy to see why the IoT has attracted the interest of developers, and researchers have given the revolutionary changes it has brought to human existence. ...The Internet of Things connects billions of intelligent devices that can interact with one another without human intervention, and during communication, a large amount of data is exchanged between the devices. As a result, it is critical to secure digital data using an encryption technique that provides a suitable degree of security. Numerous existing encryption techniques do not offer sufficient security. Therefore, it is critical to figure out which encryption technique is most appropriate for a particular kind of data. When it comes to manually deciding which encryption technique to use, the process might take a long time. In this research, we present a novel technique for selecting Encryption Algorithms EAs based on a particular application using pattern recognition and machine learning techniques. To accomplish this goal, we also prepare a dataset. Several machine learning techniques, such as Support Vector Machines SVMs, Linear Regression LR, K-Nearest Neighbour KNN, Naïve Bayes NB, Decision Trees DT, and Random Forests RF, are evaluated. Based on the evaluation, the SVM has been chosen as the best option for the intended technique because its classification accuracy is The experimental results, including accuracy, precision, recall, and F1-score, are used to gauge the performance of the suggested technique. The proposed technique is also compared with the existing techniques to demonstrate its Indah SariKurnia Paranita Kartika RiyantiZunita WulansariAbstrak Pengembangan ayam kampung memiliki beberapa kendala yang diantaranya adalah produktivitas yang masih rendah, skala kecil, cara untuk mengatasi keterbatasan ayam kampung adalah dengan menerapkan proses perkembangbiakan terpisah dari induk dengan cara di inkubator. Tujuan di inkubator agar dapat menghasilkan bibit ayam lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi peternak. Karena Alat otomatisasi ini dapat mempermudah peternak dalam memelihara dan merawat anak ayam, karena pada dasarnya inkubator anak ayam memang membutuhkan pemeliharaan secara khusus dan pemanfaatan IoT pada dunia elektronika sudah sangat banyak dan sampai sekarang pun masih terus berkembang. Penggunaan IoT merambah hampir ke semua aktivitas manusia seperti peternakan, pertanian, perikanan dan berbagai peralatan rumah tangga. Fungsi dari IoT sendiri dalam bidang-bidang ini adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia, me-monitoring berbagai peralatan dari jarak jauh dan peningkatan efektifitas alat. Maka peniti mengambil judul Inkubator Pemeliharaan Anak Ayam Menggunakan Sensor Suhu Dan Tenaga Surya Berbasis Iot menggunakan alat mikrokontroler NodeMCU, sensor suhu, sensor tegangan, baterai, panel surya, relay, lampu. Metode yang digunakan untuk penelitian yaitu Research and Development R&D. Peneliti menggunakan aplikasi XAMPP dan membuka halaman web untuk mengetahui sistem pada inkubator pemeliharaan anak ayam secara otomatis nilai pada tegangan baterai, suhu, nyala mati lampu dan waktu. Hasil rancangan alat inkubator pemeliharaan anak ayam secara otomatis berhasil dengan presentase 100%. Hasil dari pengujian validator 87,5% dan peternak ayam 96,25%.Wire BagyeAbdul Hafiz BahrainJuliyantika Ayudita .PTo meet the demand for chicken meat in the NTB Province, the NTB Provincial Government has developed the concept of a large-scale and integrated poultry village called the Chicken Satellite program. The program facilitates poultry farmers and entrepreneurs with supporting facilities such as heating machines and egg incubators. Egg incubators held by the government apply manual settings so that every time they start hatching the user makes settings. In this study, an egg incubator was developed that can store the incubation indicator settings until it hatches into a hatching profile. the profile contains incubation mode, hatch mode, or incubation mode until hatching repeatedly. the user can go back to using those profile settings without resetting all the indicators required for eggs to hatch. By using ESP8266 as processing core. AHT10 as a sensor to measure temperature and humidity. The method used for this research is the Research and Development RD method. The test results show that all incubation and hatching indicators can be stored in a profile. saved profiles reach 100 different bibit ayam broiler bukanlah hal yang mudah, banyak faktor yang harus di perhatikan. Sedari awal memulai beternak segala sesuatunya harus diatur sedemikian rupa agar berjalan maksimal dan produktif. Mulai dari perkandangan, mengurus pakan, juga memperhatikan kesehatan hewan ternak. Apalagi banyak wabah penyakit yang dapat mucul dari berbagai aspek, seperti cuaca yang tidak stabil, lingkungan yang kotor, atau pakan yang kurang sesuai takarannya. Penyakit dapat dengan mudah menyerang hewan ternak melalui berbagai bakteri yang terkandung pada udara maupun makanan. Melihat dari faktor-faktor diatas, penulis ingin menciptakan suatu alat pengukur suhu tubuh ayam yang di lengkapi dengan sistem pendeteksi penyakit berdasarkan gejala-gejala yang ditunjukan oleh ayam. Penyakit akan lebih mudah di basmi jika kita dapat mengetahui diagnosa diawal-awal terjangkit. Seperti pada masa awal masuknya bibit ayam broiler kedalam kandang akan sangat rentan bagi bibit ayam terserang penyakit jika tidak diperhatikan secara benar. Pada penelitian ini, peneliti akan membuat alat pengkur suhu tubuh untuk mengukur suhu tubuh ayam broiler. Menggunakan sensor dan mikrokontroler dan membangun sistem aplikasi android untuk melengkapi proses diagnosa Internet of Things IoT is a concept where internet connectivity can exchange information with each other with objects around it. The essence of IoT is interconnected devices that produce and exchange observation data, facts, and other data, so that it is available to anyone. In this paper we present how the smart room model is designed using sensors and micro-controllers to automate the use of electronic devices and the security of a room using the concept of the Internet of Things. Implementation of the smart room concept from the results of this study, we hope that the concept in this smart room can be implemented and the automation process in this smart room can have a major impact on the efficiency of operational costs, especially electricity payments and improve home security because there is automatic Gigih Lutfi UmamProtein merupakan salah satu sumber gizi yang sangat sangat penting bagi manusia. Salah satu sumber protein hewani dapat diperoleh dari telur. Pada peternakan ayam petelur, yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu pendirian kandang yang jauh dari pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan itu yang perlu diperhatikan yaitu mengenai struktur atau desain kandang, bahan kandang yang dipakai, memperhatikan sanitasi, sirkulasi udara, suhu pada kandang, kapasitas yang baik untuk jumlah ternak yang dihuni didalamnya. Untuk membantu terwujudnya SDG’s dalam penyediaan pangan sumber protein hewani asal ternak maka dibuatlah sebuah inovasi baru di bidang peternakan ayam petelur untuk membantu peningkatan produktifitas hasil peternakan yang lebih baik. Dengan teknologi Internet of Things yang dapat membantu peternak dan mampu membantu melakukan inovasi dalam proses beterbak yang lebih baik untuk mempertahankan dan meningkatkan produktifitas telur pada peternakan di Indonesia. kandang ini memiliki kelebihan yaitu mampu memberikan makan secara otomatis, mengontrol volume air minum, mengontrol suhu kandang, mengontrol pencahayaan dan melakukan penyemprotan desinfeksi secara otomatis dengan menggunakan adanya teknologi ini diharapkan mampu menjadi inovasi dan strategi baru untuk memecahkan permasalahan di dunia peternakan khususnya dalam penyediaan pangan sumber protein hewani asal ternak Telur dan dapat membantu terwujudnya SDG’s kunci SDG’s 2030, Internet of Things, Ternak, Ayam Petelur, Protein,Telur, Protein Hewani, Gizi, MengontrolMohamad Rizky Wirajaya Syahrir AbdussamadIskandar Zulkarnain NasibuAbstrak—Proses penetasan terbagi dua yaitu proses penetasan alami menggunakan indukan, dan proses penetasan buatan menggunakan mesin tetas. Jika hanya mengandalkan penetasan alami persentase keberhasilan telur yang menetas hanya sekitar 50% - 60%. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kondisi lingkungan yang tidak stabil dan dapat mengakibatkan embrio didalam telur tidak berkembang dengan sempurna. Untuk itu dibuatlah mesin penetas telur otomatis dengan pengontrolan suhu dan kelembaban yang dikontrol langsung oleh Arduino uno dengan menggunakan sensor DHT11 sebagai sensor utama dan RTC DS3231 sebagai counter waktu penetasan telur, dan waktu berputarnya telur serta LCD Keypad shield 16x2 sebagai penampil menu dan mode, dan juga sebagai input data suhu dan kelembaban pada menu custom. Tujuan dari penelitian ini agar dapat menetaskan telur dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Mesin penetas telur otomatis ini menggunakan lampu pijar sebagai penghasil suhu dan humidifier sebagai alat pelembab udara yang digunakan untuk mendapatkan kelembaban yang dibutuhkan telur yang dikontrol langsung oleh Arduino uno. Metode penelitian ini menggunakan metode perancangan dan metode eksperimen mesin penetas telur. Hasil penelitian ini adalah rancang bangun mesin penetas telur otomatis menggunakan mikrokontroler Arduino uno. Pada pengujian yang dilakukan dengan menggunakan telur ayam pada set point suhu 37 – 38 °C dengan kelembaban yaitu 55 – 60 %, diperoleh hasil dengan persentase yaitu sekitar 98%. Kata Kunci—Mikrokontroller, sensor DHT11, RTC DS3231, humidifier, Suhu dan kelebabanDesain Pengujian Kontrol Suhu untuk Penetasan Telur Unggas menggunakan Lampu DimmerH AswadH. Aswad, "Desain Pengujian Kontrol Suhu untuk Penetasan Telur Unggas menggunakan Lampu Dimmer," 2014, [Online]. Available Hybrid Panas Matahari Dan Listrik Pada Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535T AndrianiT. Andriani et al., "Teknologi Hybrid Panas Matahari Dan Listrik Pada Mesin Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega8535," vol. 1, pp. 23-28, 2020.
jarak lampu dengan telur pada mesin penetas